Oleh : khairul umam*
Barang
siapa yang hari ini lebih baik dari kemaren maka beruntunglah orang tersebut,
barang siapa yang hari ini sama dengan kemaren maka termasuk orang yang rugi,
dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari kemaren maka termasuk orang
yang celaka, begitulah Sabda Nabi Muhammad SAW. Dalam salah satu haditsnya.
Percayalah…..!
Sukses,
merupakan impian bagi setiap orang yang sempurna akalnya. Namun, anehnya masih
banyak orang yang tidak percaya dengan potensi yang dimiliki dirinya sendiri,
justru lebih percaya dan bangga dengan kemampuan orang lain. Sehingga begitu
melihat orang lain sukses dan berkembang mereka minder, merasa tidak ada
apa-apanya dibandingkan orang lain, seakan tidak percaya bahwa tuhan
menganugrahkan akal yang dapat digunaka untuk berfikir.
padahal dalam islam sendiri mengatakan bahwa manusia itu
memiliki potensi dasar (fitrah) yang berupa insting, nafs, krakterstik,
hereditas, intuisi dan bakat. Menurut baratpun menilai manusia itu tidak jauh
berbeda dengan islam, mereka berpendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang
aktif artinya mahluk itu merupakan mahluq yang didalam dirinya terdapat kecendrungan
dan naluri untuk membentuk dirinya (LANGVELD).
Dengan
demikian sudah jelas bahwa ada banyak peluang bagi kita untuk menumbuh
kembangkan seluruh potensi yang kita miliki. Peluang untuk menjadi suksess
sangatlah mudah bagi kita dengan syarat do’a, ikhtiar, dan keinginan yang
tinggi harus tetap kita tanamkan sehingga tidak hanya bangga dan terlena dengan
potensi orang lain. Tetapi kita juga yakin bahwa kita juga punya potensi yag
tidak kalah saing. Yag suatu saat nanti kita akan menuai dak memetik hasilnya.
Namun, ada
suatu hal yang perlu kita garis bawahi mengenai sukses, yaitu jagan sampai kita
salah dalam memaknai sukses itu sendiri.
Sebab di salah satu sisi sukses itu bernilai positif bagi kita. Yaitu dengan
harapan sukses setidaknya menjadi target dan motivasi bagi kita untuk mencapai
sesuatu yang ingin kita capai, sehingga dengan demikian akan lahir semangat
baru dan mujahadah yang kuat dalam berusaha.
Di sisi
yang lain, justru bernilai nigatif. Itu terjadi jika kita salah dalam
menafsirkan apa itu sukses?
Yaitu
ketika kita hanya beranggapan bahwa sukses itu adalah tujuan akhir atau puncak
dari segala sesuatu yang mesti kita dapatkan. Contoh, ketika lulus ujian akhir
nasional, mendapatkan juara dalam lomba,mendapatkan rengking kelas, lulus ujian
PNS bagi calon pegawai, naiknya jabatan dan bertambahnya gaji, dan lain-lain.
Sehingga apa yang terjadi jika semua impian tersebut tidak behasil didapatkan?
Bisa saja, stress, depresi, gila, bahkan bunuh diri.
Sukses itu
tidak bisa serta merta kita dapatkan tanpa adanya sebuah aplikasi yang konkrit.
Karena sukses itu tidak lain merupakan sebuah proses. Proses itu perlu adanya
sebuah tindakan. Orang yang mau berproses maka orang tersebut tergolong pada
orang yang sukses, sedangkan orang yang gagal yaitu ornga yang tidak mau
berproses sama sekali.
Bercermin
pada kerang
Setidaknya
kita bisa bercermin pada seekor kerang kecil. Yang hidupnya di sungai. Yang
menurut akal tidak ada sesuatu hal yang luar biasa dari hewan kecil tersebut.
Namun di balik kekecilannya terdapat sebuah teladan yang patut kita tiru, dari
kesungguhan dan kesabarannya dalam berusaha.
Layaknya,
jamil azzaini seorang inspirator muslim dan seorang interpreniur muda, yang
pada awal mulanya dia merupakan seorang anak yang terlahir dari keluarga
miskin. Dia hidup bersama keluarganya di tengah hutan belantara –kebun sawit-
di Lampung, rumahnya rapuh hampir roboh munggunakan bambu untuk mengokohkan
kembali rumahnya,. Di belakang rumahnya terdapat aliran sungai tempat ia
memancing setiap hari.
Penghasilan
keluarganya hanya cukup untuk beli beras. Setiap hari dia hanya makan nasi dan
garam sebagai bumbu nasi yang tawar. Namu dialah –jamil- yang tidak mau hidup
seperti ini terus, banyak akal untuk menutupinya. Di selalu menyisihkan sebagian
nasinya untuk dibawa ke sungai dan dijadikan sebagai umpan agar supaya ikan
kecantol di mata pancing, setiap ia mendapatkan ikan ia langsung bakar dengan
dibumbui kecap dan langsung dimakan, begitulah berulang kali setiap ia mau
makan.
Pada suatu
hari di saat ia asyik memancing di dekat rumahnya, ayahnya datang
menghampirinya. Lalu ayahnya menawarkan diri. Hai anakku…! Maukah kamu
mendengarkan cerita bapak? “Mau yah… jawabnya. Tahukah kamu proses terjadinya
sebuah berlian yang berupa mutiara itu? Tidak yah..! baik kalau begitu
dengarkanlah cerita ayah.
“ di saat
kerang muda mencari makan ia bergerak untuk pindah, ia akan membuka cangkang
penutup badannya, buka tutup, buka tutup. Suatu hari di saat cangkang itu
terbuka, satu butir pasir masuk kedalam cangkang kerang itu. Sang kerang muda
menangis sambil memangi-manggil ibunya. “bu sakit bu..ada pasir masuk kedalam
tubuhku. Sang ibu menjawab “ sabar ya nak, jangan pedulikan sakit itu, bila
perlu berikanlah kebaikan pada sang pasir yang menyakitimu itu.” Kerang mudapun
menuruti nasehat ibunya. Ia menangis, tapi air matanya ia gunakan untuk
membungkus pasir yang masuk kedalam tubuhnya. Hal itu terus menerus ia lakukan.
Dengan balutan air mata itu, rasa sakitpun berangsur berkurang bahkan hilang
sama sekali. Beberapa saat kemudian kerang itu panen. Kerang yang ada pasirnya
dipisahkan dengan kerang yang tidak ada pasirnya. Kerang tak berpasir dijual
secara obral di pinggir jalan menjadi ‘kerang rebus.’ Sedangkan kerang yang
berpasir dijual ratusan bahkan ribuan kali lipat lebih mahal. Mengapa begitu?
Karena butiran pasir berbalut air mata yang ada di dalam kerang itu telah
berubah menjadi inti mutiara.”
Nah,
seorang jamil azzaini ini terinspirasi dari cerita ayahnya tersebut. dia tidak
pernah mengeluh terhadap semua cobaan yang menimpanya, walaupun di saat dia
masih duduk di bangku sekolah dasar sering menjadi bahan ejekan dan cemohan
teman-temannya, karena dia tidak mau seperti kerang rebus yang dijual secara
obral di pinggir jalan. Melainkan dia selalu mampu menghadapi cobaan tersebut
dengan senyuman bahkan mampu memberikan manfaat kepada orang lain walaupun
tatkala cobaan sedang menimpanya. Sehingga dia sekarang merasakan hasinya.
Menjadi orang yang sukses, seorang inspirator muslim, seorang interpreniur muda.
Sering di undang untuk mengisi seminar, pelatihan, workshop dll. Dan juga dia
sekarang sudah mempunyai lembaga dengan murid yang jumlahnya ribuan. Sungguh
luar biasa.!
Pasti
bisa....!
Tidak ada
sesuatu yang tidak mungkin tidak bisa kita lakukan, Dan kita raih. selama masih
ada kemauan dan usaha dari kita. Kita sebagai manusia (Hamba Allah) hanya bisa
berproses sedangkan hasilnya Allah-lah yang menetukan. Maka dari itu, mari kita
raih impian yang selama ini kita impikan dengan seluruh tenaga dan kemampuan
yang kita miliki, yakinlah pasti bisaa..! dimana ada kemauan di situ pasti ada
jalan, “where there is a will that is there is a way.” Wallahua’lamu.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar